Tahukah Anda? - FCL VS LCL: Pengertian dan Perbedaannya

Muatan Kontainer Penuh/Full Container Load (FCL) adalah istilah yang digunakan dalam industri pelayaran dan logistik untuk menggambarkan pengaturan pengiriman yang berbeda berdasarkan jumlah barang yang diangkut. Ada beberapa hal yang membedakan FCL dan LCL. Mari kita jelajahi setiap faktor pembedanya!
FCL mengacu pada pengiriman di mana pengirim memiliki penggunaan eksklusif atas kontainer penuh untuk muatannya (biasanya satu pengirim atau penerima barang). Sedangkan LCL mengacu pada pengaturan pengiriman di mana barang dari beberapa pengirim digabungkan ke dalam satu kontainer. Artinya, dalam LCL, barang yang dikirim tidak memenuhi seluruh kontainer.
Karena di FCL seluruh isi kontainer dimiliki dan dikirimkan oleh satu pihak, pengirim harus menyewa dan membayar seluruh kontainer, baik itu kontainer berukuran 20 kaki atau 40 kaki. Sebaliknya di LCL, pengirim barang hanya membayar ruang yang mereka tempati di dalam peti kemas, bukan menyewa seluruh peti kemas. Hal ini akan menghemat biaya untuk pengiriman berukuran kecil hingga menengah.
Dari segi keamanan, pengiriman FCL biasanya lebih cepat dan aman karena kontainer disegel di titik asal dan hanya dibuka di tujuan. Hal ini akan meminimalisir dalam penanganan dan mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan. Hal ini juga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam jadwal bongkar muat. Sementara LCL memungkinkan pengirim yang lebih kecil untuk berbagi biaya pengiriman dengan pihak lain, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis untuk pengiriman yang tidak memenuhi seluruh kontainer. Namun, hal ini mungkin memakan waktu lebih lama karena peti kemas perlu dikonsolidasi dan didekonsolidasi di pelabuhan masing-masing.
Meskipun pengiriman FCL memiliki beberapa keuntungan, terdapat juga beberapa potensi kerugian yang harus dipertimbangkan oleh pihak pengirim. Beberapa potensi kerugian yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Biaya. Pengiriman FCL mungkin lebih mahal untuk pengiriman yang lebih kecil karena pengirim bertanggung jawab atas biaya seluruh kontainer, terlepas dari apakah kontainer tersebut telah digunakan sepenuhnya atau tidak. Hal ini dapat membuat FCL menjadi kurang hemat biaya untuk bisnis kecil atau pengiriman.
- Biaya Penyimpanan. Jika pengirim tidak memiliki fasilitas untuk segera membongkar seluruh kontainer pada saat kedatangan, biaya penyimpanan tambahan mungkin dikenakan. Hal ini dapat menjadi kekhawatiran bagi bisnis yang memiliki ruang gudang terbatas atau mereka yang menghadapi keterlambatan dalam proses bea cukai.
- Persyaratan Ruang. FCL memerlukan barang yang cukup untuk mengisi seluruh kontainer, yang mungkin tidak praktis untuk usaha kecil dengan volume kargo terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pemanfaatan ruang kontainer dan peningkatan biaya pengiriman per unit.
- Fleksibilitas. Pengiriman FCL memiliki jadwal keberangkatan yang tetap dan setelah kontainer disegel, kontainer tidak dapat dibuka hingga mencapai tujuan. Kurangnya fleksibilitas ini dapat menjadi kerugian bagi bisnis dengan kebutuhan pengiriman yang tidak dapat diprediksi atau bisnis yang memerlukan perubahan di saat-saat terakhir.
- Waktu Transit. Meskipun pengiriman FCL umumnya lebih cepat dibandingkan pengiriman Less Container Load (LCL), pengiriman tersebut mungkin masih membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pengiriman udara. Jika kecepatan merupakan faktor penting, angkutan udara mungkin merupakan pilihan yang lebih sesuai.
- Titik Bongkar dan Muat. Hanya ada titik bongkar muat yang spesifik. Sehingga sering disebut transportasi dari pintu ke pintu.
- Risiko Kerusakan. Jika barang tidak diamankan dengan benar di dalam kontainer, terdapat risiko kerusakan selama transit. Tidak seperti LCL, di mana kargo dikonsolidasi dan didekonsolidasi di pelabuhan, pengiriman FCL tetap tersegel sepanjang perjalanan dan kerusakan apa pun mungkin tidak terlihat sampai kontainer dibuka di tujuan.
- Segel Pengaman. Kontainer akan disegel setelah proses pemuatan barang selesai.
Penting bagi bisnis untuk mengevaluasi dengan cermat kebutuhan pengiriman, volume kargo, dan batasan anggaran untuk menentukan apakah FCL atau metode pengiriman lainnya adalah yang paling sesuai untuk situasi spesifik mereka. Dalam beberapa kasus, kombinasi pengiriman FCL dan LCL atau metode pengiriman alternatif mungkin lebih hemat biaya dan fleksibel.
Ringkasnya, perbedaan utama terletak pada pemanfaatan ruang kontainer. FCL melibatkan penyewaan dan penggunaan seluruh kontainer secara eksklusif untuk satu barang pengirim, sedangkan LCL melibatkan konsolidasi beberapa pengiriman dari pengirim yang berbeda ke dalam satu kontainer. Pilihan antara FCL dan LCL tergantung pada volume barang yang dikirim, pertimbangan biaya, dan kecepatan pengiriman yang diperlukan.
Semoga informasi di atas dapat memperkaya wawasan Anda mengenai perbedaan antara Full Container Load (FCL) dan Less Container Load (LCL). Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan polis, silakan menghubungi kami di 021 - 2523110 dan kami akan senang untuk membantu Anda.